Ketika cinta memang sudah terlambat dan tidak ada kesempatan kedua untuk mencintai seseorang yang dulu mencintai kita, dan kita yang tidak sadar betapa cintanya begitu dalam untuk kita. Kini ia sudah menutup rasa itu dan tak mau mengingat kita lagi. Akankah cinta tak harus memiliki itu memang nyata?
Ketika SMA dulu Raisa namanya, perempuan yang menjadi sasaran hampir semua lelaki di sekolah itu. Sewaktu ia putus dari pacar yang dia sayangi, banyak yang mendekatinya terutama seniornya. Banyak pula yang ditolak karena ia masih mengingat mantannya itu.
3 sahabat Abi,Indra,Nino. Secara tidak sengaja mereka terpikat dengan kecantikan dan keramahan Raisa. Mereka pun mendekati Raisa, yang berawal dari saling bersms-an. Awalnya raisa merasa sangat terganggu dengan keadaan ini, mereka mendekati Raisa terlalu over sekali. Raisa juga merasa segan dengan senior perempuannya karena ia dekat dengan senior laki - laki. Semakin lama hubungan mereka semakin dekat. Abi,Indra dan Nino pun terus mendekatinya secara bersamaan. Setelah beberapa lama dekat, ternyata Raisa mulai tertarik dengan Indra karena Wajah gantengnya, ia juga tertarik dengan Nino yang terkenal disekolahan, sedangkan Abi, ia hanya menganggap rendah Abi.
“dari antara 3 orang itu kamu pilih yang mana?” kata Raka sahabatnya, “aku sih suka sama ka Indra karena dia tuh ganteng terus ka Nino dia kan juga terkenal.” Kata Raisa. “ ka Abi gimana sha?” “ka Abi aku ga suka ka, yah bukan tipe akulah, tapi dia ngesms-in mulu nih.” “sha, nilai kasih sayang orang itu jangan dari fisik, tapi dari hati. Bahagiain diri kamu jangan Cuma dari pandanganmu aja, perasaan kamu harus bahagia juga, itu baru kasih sayang tulus.” Kata Raka. Tetapi Raisa hanya menerima tanggapan Raka dan langsung pergi. Semakin lama mereka semakin dekat. Lagi lagi Abi lah yang selalu menerima juteknya Raisa, ketika Raisa dengan Abi ber sms-an ia menjadi dirinya, tidak ada yang ditutupi, semua sifatnya keluar yang jelek maupun baik, tetapi jika bersama Indra atau Nino ia selalu bersikap baik, sehingga terlihat sempurna.
Tidak beberapa lama mereka dekat, ternyata Indra dan Nino sudah jarang mendekati Raisa lagi. Abi lah yang sekarang mendekatinya, justru Indra dan Nino menyuruh Raisa untuk menerima Abi, tetapi dalam hatinya berkata “kenapa harus Abi padahal aku menyukai Indra dan Nino.” Raisa pun selalu bersikap cuek kepada Abi karena ia ingin jika Abi tidak mendekatinya lagi dan masih berharap agar Indra atau Nino mendekatinya. Berkali – kali Abi mengatakan cinta kepada Raisa tetapi raisa tetap menolak, entah apa alasannya, hanya karena Abi itu tidak ganteng tetapi hatinya sangat baik.
Akhirnya Abi pun menyerah dan tidak pernah mengabari Raisa lagi sejak Abi lulus dari SMP, tidak seperti alumni yang lain, Abi seperti benar – benar menghilang, memang ia bersekolah di suatu SMA favorit tetapi saat reuni SMP pun Abi sama sekali tidak kelihatan. Raisa mulai bingung dan penasaran keberadaan Abi. “la, kamu tau ngga kak Abi kemana?” tanya Raisa kepada Lala “aku gak tau sa, dia menghilang aja gitu.”
Sampai di suatu saat, ketika Raisa sedang mengecheck twitter. Tiba – tiba ada tweet seniornya “semoga cepat sembuh Abi” dan senior yang lain pun menulis seperti itu. Tersentak Raisa terdiam dan bingung. “Kak Abi kenapa? Dia Sakit apa?” dengan cepat Raisa pun mengambil hp dan sms kak Abi “Kak Abi ini Raisa, kakak sakit apa kak?” tetapi sms Raisa pun tak kunjung di balas. Untuk menanyakan kabar Kak Abi kepada Senior yang lain pun dia segan. Akhirnya berita itu santer tidak terdengar lagi. Kemudian ketika ia melihat twitter juga “semoga berhasil operasinya Abi.” Ia merasa semakin tidak beres. Akhirnya ia beranikan diri untuk menanyakan kepada Nino. “kak, boleh nanya ga?” “boleh,kenapa dek.” “kak Abi sakit apa sih kak?” “kalau mau tau tentang itu, bagusnya kamu liat aja di blognya.”
Raisa pun melihat blog Abi, disana Abi menuliskan bahwa ia menderita sakit kanker tulang hingga ia harus menghentikan hobbynya main bola dan ia pun harus menghentikan untuk mendapatkan cintanya kepada seorang wanita karena tidak akan mungkin bisa baginya untuk berjalan – jalan bersama menikmati waktu bersama. Ia membuat inisial R di blognya dan bercerita bahwa wanita ini adalah wanita terakhir yang ingin ia jaga tetapi apa daya ia tidak bisa menjaganya, ia tidak ingin munafik ia ingin juga menjaga seseorang yang dia sayang walaupun itu terbatas.
Karena penyakitnya semakin parah dan berjalan pun ia sudah tidak bisa lagi, ia pun menghentikan semua aktivitasnya ia suka menyendiri dan suka minder dengan yang lain. Setelah membaca blog Abi itu ia langsung meminta tolong kepada Nino dan Indra untuk menemaninya bertemu dengan Abi. Jujur di perasaannya terdalam ia menyesal mengapa ia tidak pernah memberi kesempatan Abi, ia juga sadar Abi lah orang yang sangat tulus untuk menjaga dan menyayangi dirinya, jika ada kesempatan kedua ia ingin sekali menjaga Abi.
Raisa pun datang menemui Abi, abi yang kakinya kini sudah tidak bisa berjalan dan kodisinya semakin lemah ini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Raisa pun berbincang dengan Abi. Tetapi Abi bersikap dingin kepada Raisa, Raisa pun kembali pulang. Ia tidak tahu mengapa Abi seperti itu mungkin saja karena kesalahannya di masa lalu. Raisa pun tidak bisa berbuat apa – apa lagi.
Sebelum Abi dioperasi di Luar Negri, dia menelfon Raisa dan berkata “raisa, seandainya saja penyakit ini tidak ada di tubuhku mungkin sampai saat ini aku masih mengejarmu, tapi Tuhan tidak mengijinkanku untuk mengganggu hidupmu sa, aku sayang kamu aku ingin mejaga kamu terus tapi gak mungkin, dan aku tidak mau kamu menjagaku, karena aku hanya bisa menyusahkanmu bukan membahagiakanmu. Doakan aku pulang dengan membawa kesembuhan untukmu, tapi jika aku pulang membawa kematian, maafkan aku, aku menyayangimu.” Menerima telfon itu Raisa menangis dia sangat merasa bersalah sekali. Ia pun terus berdoa untuk kesembuhan Abi tapi apa daya ketika operasi selesai beberapa hari kemudian Abi meninggal dunia.
Tiada lain Raisa hanya bisa menangis dan meratapi kebodohannya, ia hanya bisa mengambil pelajaran dari kisahnya ini bahwa “jangan pernah sia – siakan kasih sayang orang, karena kasih sayang datang bukan karena dicari tapi kasih sayang itu datang karena ditemukan, dan saat kita menemukannya jangan pernah menyianyiakannya.” “jangan berharap ada kesempatan kedua jika kesempatan pertama kita siasiakan”
Cerpen (forgiven)
- Minggu, 11 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
- ` (1)
0 komentar:
Posting Komentar