Cerpen (3 kali kata maaf 3 kali perpisahan)

Masa remaja diliputi dengan cinta, cinta tidak mengenal apapun, usia, jarak ataupun perbedaan. April murid kelas 1 SMA yang sangat tulus menyayangi seorang lelaki yang memiliki perbedaan dengannya. Yang bernama Aldo seorang keturunan chinese dan beragama kristen, yang juga sangat menyayangi April dengan tulus.
Aldo adalah adik kelas April di SMP, tetapi karena Aldo mengikuti program akselerasi mereka menjadi satu angkatan. Awalnya Aldo hanyalah meminta tolong kepada April untuk suatu tugas, tetapi dari situlah awal mereka sering berkomunikasi lewat sms atau bbm. Shinta yang baru disakiti oleh mantannya merasa senang akan kehadiran Aldo yang selalu menemaninya. “ na, kayaknya aku udah suka deh sama Aldo.” “serius pril, Aldo? Tapi dia anak basket lagi loh pril.” Kata nana. April memang thrauma berpacaran dengan seorang pemain basket, karena ia sering dicuekin karena basket. “tapi dia baik na, baik bangeet” “terserah ajasih pril.” Semakin lama hubungan kedekatan mereka semakin terdengar di sekolah, terkadang April sering diejekin ketika lewat kelas Aldo begitu pun dengan Aldo. Semakin lama sms mereka semakin tidak bisa putus. April pernah berpikir “ Cara melupakan cinta lama itu dengan hadirnya cinta baru” april berpikir kalau Aldo adalah cinta baru itu. Tetapi hal itu sempat membuat April sedih dan tidak mau lagi dekat dengan Aldo karena teman April yang bernama Fajar berkata “ Pril, si Aldo deket loh sama si Mutia” tersentak April terdiam dan berusaha bersikap santai walaupun di hatinya sangat sakit “ eh iya ya jar? Terus apa hubungannya sama aku?” “ ooh nggak pril, kan kamu suka sama dia, katanya si Aldo sih mau nembak Mutia” lagi lagi april hanya bisa terdiam dan berusaha ngalihin pembicaraan. Dan dia berpikir “ Cinta itu bukan paksaan tapi ketulusan, cinta is following you” dia hanya bisa berpikiran positif seperti itu, walaupun dia sangat cemburu.
Saat Aldo tanding basket, Aldo meminta ia untuk menontonnya “nyu, biar menang nonton dong.” “eh iya ya co? Nanti kalo kalah aku ga nanggung ya? “ “Pasti menang” kata Aldo. Akhirnya April datang untuk menonton basket untuk menyemangati sekolahnya dan lebih tepatnya menyemangati Aldo. Seperti dia baca di Twitter bahwa “pemain basket itu lebih semangat jika ditonton oleh orang yang dia sayang.” Tetapi ia melihat Mutia lebih semangat di bandingnya “ca, liat deh si mutia kayaknya dia sama Aldo emang saling suka deh dan emang mau jadian.” “udah deh pril, si mutia itu emang nganggep semua orang yang deket sama dia itu suka ca.” “iyadeh ca” april berkata kepada ica sahabatnya. Hampir setiap pertandingan April selalu datang untuk menyemangati Aldo. Tetapi sewaktu Semi Final ternyata kalah bukan karena bagus tetapi karena kurang beruntung, Aldo yang sangat kecewa dan April pun menyemangatinya “ tidak semua pertandingan harus berakhir dengan kemenangan, tetapi kekalahan ini awal dari diri kita untuk memperbaiki diri maupun permainan untuk mengekhirinya dengan kemenangan.” “iya makasia pril, udah nyemangatin aku, kata – kata kamu emang benar harus banyak instropesi diri.” Kata Aldo.
Akhirnya pada tanggal 6 bulan 5 tahun 2011 dan pada jam 23:33 Aldo mengirimkan sebuah voice note yang berisi “pril, aku suka kamu, kamu mau gak jadi cewek aku?” dan April pun menjawab mau. Dan resmilah mereka pacaran, awalnya April masih mengingat mantannya, tetapi dia tau bahwa itu tantangan awal pacaran. Hubungan mereka ini awalnya banyak yang menentang karena perbedaan agama. Tetapi Aldo membantah “Aku sayang dia, tentang perbedaan kami bisa memahami satu sama lain.” Itu kata Aldo kepada teman – temannya.
Baru sekitar 10 hari pacaran Aldo sudah memutuskan hubungannya dengan April karena ia melihat Blog April yang menceritakan tentang sebuah pelampiasan dan hanya rasa kasian kepada seseorang. Aldo merasa bahwa itu untuknya tetapi sebenarnya salah itu bukan untuk Aldo itu adalah berbagai cerita teman – teman April. “pril,kita putus aja ya, aku gamau jadi pelampiasan kamu ga mau jadi bahan kasianin kamu, maaf aku harus mengambil keputusan ini.” April sudah berusaha untuk menjelaskan tetapi tetap saja Aldo tidak mau dengar, akhirnya mereka pun putus.
Tetapi Aldo tetap belum bisa melepaskan dirinya dari April ia tetap rajin menanyakan kabar April. Ia berkata “ aku belum bisa lepas karena aku masih sayang.” “do, aku jujur ini, itu tulisan bukan untuk kamu, itu cerita teman – teman aku, tolong percaya sama aku.” April menjelaskan. Sejak penjelasan itu Aldo pun percaya dan meminta balikkan kepada April. Sejak itu hubungan mereka sangat baik, mereka sangat menikmati dan juga mereka sangat menyayangi satu sama lain. Dan ia berkata “pril, maafin aku yang sempat mengecewakan kamu dengan sifat ke kanak – kanakanku.”
Sampailah pada saat pengumuman kelulusan dan mereka dinyatakan lulus SMP, April yang sudah keterima di suatu SMA sudah merasa lega, dan kini tugasnya adalah menyemangati Aldo. Ketika penerimaan murid Aldo ternyata sekolah yang sangat diimpikan Aldo ia tidak bisa masuk disana. “ sayang, semua sekolah itu sama aja, tergantung bagaimana potensi kita di sekolah itu.” “ tapi tetap aja yang, aku udah ngecewain mama lagi.” Kata Aldo “ sekarang kamu ngecewain mama, dan kamu harus niat di diri kamu kamu gamau mengecewakan lagi, kamu harus berprestasi di sekolah itu.” “ iya ya sayang? Aku harus banggain mama aku, makasih semangatnya sayang.” Kata Aldo.
April pernah berjanji bahwa SMA nanti ia akan mengenakan kerudung, ia pun berkata kepada Aldo. Ia sudah pasrah saja, Aldo masih menerimanya atau tidak. “ do, aku sudah niat sama diri aku sendiri kalau SMA ini aku mau pakai kerudung dan selalu aku pakai ga pernah lagi aku buka, apa kamu masih bisa nerima aku dengan keadaan ini?” kata April “pril, kalau kamu mau pakai kerudung ya pakai aja, malah baguskan, tapi jangan dibuka lagi ya sayang, harus di pakai terus aku gamau kamu di bilang orang pakai kerudung Cuma MPO aja ya.” “ kamu ga risih kalau jalan sama aku nanti kita kan beda yng.” “Tuhan itu satu yang, tapi Cuma cara kita aja untuk beribadah kita yang beda. Yakan.” Kata Aldo. April hanya bisa terdiam dan ga menyangka kalau Aldo bisa menerima perbedaan ini, ia sangat kagum dengan pemikiran Aldo yang sangat menghormati perbedaan diantara mereka.
Sejak sekolah mereka berbeda mereka mulai jarang bertemu, mereka hanya berkomunikasi lewat sms,bbm atau telfonan. Kini Aldo sudah mulai sibuk dengan rutinitas basketnya. Ia sangat terobsesi dengan basket dan sangat ingin mengikuti pertandingannya. April sempat berkata “ Basket is your life.” Tetapi Aldo menyangkalnya “ Basket bukan hidup aku sayang, itu hobby aku. Hidup aku adalah membahagiakan orang yang aku sayang.” April pun memahami dan senang jika itu pikiran Aldo. Tidak jarang pula April cemburu dengan Aldo. Dengan hubungan mereka yang seperti itu mereka pun mulai bosan. Beberapa kali mereka membuat janji untuk jalan dan Aldo selalu membatalkan karena latihan basket. Terkadang April menangis karena rindu dan sampai berdoa “ya allah sampaikan kepada Aldo kalau aku kangen dia.” Aldo marah kepada April karena sering membalas sms singkat. April berbicara dalam hati “terlalu banyak yang mau aku ceritain ke kamu dan terlalu sederhana jika hanya lewat teks.” Aldo pun mengambil keputusan untuk putus kepada April karena ia tidak bisa jadi yang diinginkan April “ maaf sebelumnya pril, sepertinya kita lebih baik sahabatan aja, aku tidak bisa jadi yang kamu mau, maafin aku pril.” Kata Aldo . April hanya bisa menangis dan kadang berpikir “ aku hanya ingin bertemu apakah itu sulit? Sekali saja, walaupun hanya tatap muka, rasa rindu ku akan lebih terobati.” Dan ia terus berpikir . Aldo sering main bersama temannya di dekat sekolah april, tetapi ia mengapa tidak ada inisiatif, untuk bertemu denganku? Sesibuk itukah ia? Lagi – lagi April hanya bisa menerima semua keputusan Aldo.
Tetapi tetap saja Aldo belum bisa lepas dari Aldo, Aldo berjanji akan merubah sikapnya dan akan meluangkan waktunya untuk April. Dan Aldo pun meminta untuk Balikan kepada April, dan April pun mau. Hubungan mereka pun baik dan juga sudah sering bertemu. Lebih sering menyemangati.
Pada suatu saat ketika mereka sedang jalan berdua, April yang menggunakan kerudung dan berjalan bersama Aldo. Tiba – tiba mereka bertemu dengan mama Aldo. Mama Aldo terlihat tersenyum terpaksa dan langsung pergi. Sebelumnya mereka tidak mengira apa – apa.
Ketika sampai dirumah, mama Aldo berbicara dengan Aldo “ do, siapa cewek yang tadi itu?” “pacar aldo ma, kenapa ma?” “ mama, ga suka kamu berpacaran dengan dia, bagaimana pun kamu harus tau. Kita dan dia beda dan ga akan bisa menyatu. Putuskan dia do sebelum semuanya terlambat, ini masalah agama bukan main – main.” “ tapi ma, dia itu baik, semua agama mengajarkan kebaikan kan?” ”semua agama memang mengajarkan kebaikan, tetapi kita terlahir beda dengan dia do, mama ga mau tau, kamu harus putus dengan dia.” Kata mama Aldo.
Dengan itu semua Aldo hanya bisa diam dan termenung, “kenapa aku dan dia harus terlahir beda, dan kenapa perbedaan kami tidak bisa menyatu, mengapa aku harus terlalu menyayanginya? Kenapa aku hanya menemukan kasih sayang di dirinya? Kenapa ini harus terjadi, harus aku meminta maaf lagi untuk mengakhirinya semua lagi?”
Aldo pun membuat janji untuk bertemu dengan April untuk membicarakan masalah ini, ketika mereka bertemu. “ pril, kamu cantik memakai kerudung, aku suka itu.” “ maksud kamu apa do?” “kita ini beda pril, aku ga bisa milikin seseorang yang cantik memakai kerudung.” April hanya bisa terdiam dan dia sadar memang itu kenyataannya. “ aku juga seperti itu do, aku memang tidak bisa memiliki seorang yang gagah memakai kemeja jika ia ingin pergi beribadah.” “ maaf maaf maaf, ini kata maaf ketiga kalinya yang aku ucapkan untuk kamu pril, kita memang ga bisa untuk memiliki, iman yang memisahkan kita, dan kita tidak bisa lawan itu pril aku sangat sangat minta maaf pril.” “ iya do, pertama kedua kata maaf itu terucap mungkin masih bisa membuat kita menyatu tetapi kata maaf ketiga ini memang memaksa kita untuk tidak bisa menyatu.” “ untuk terakhir kalinya aku sayang kamu pril, maafin aku ga bisa menjadi seorang yang akan jagain kamu selamanya.” “ aku tau itu do, aku juga sayang kamu, semoga kamu mendapat seorang yang memang hidupnya untukmu.”
Mungkin masalah percintaan apapun dapat terselesaikan dari keegoisan, cemburu, kecuekan, perselingkuhan sekali pun bisa terselesaikan. Tetapi jika masalah iman. Memang cinta ini harus mengalah. “carilah cinta yang halal” jika iman kita berbeda tidak akan terciptakan kehalalan cinta itu. Aldo dan April akan selalu menjadi sahabat yang halal tetapi bukan menjadi pasangan hidup halal. 


By : AMA

0 komentar:



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Labels

  • ` (1)